Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita tanpa sadar bertanya-tanya di dalam hati ketika kita hendak melakukan suatu perjalanan. Misalnya, Jika saya berangkat pukul 6 pagi, maka jam berapa saya akan tiba di kantor? Atau harus berjalan dengan kecepatan berapa supaya saya bisa tiba di tempat tujuan pukul 7 pagi?Mengukur jarak tempuh, waktu tempuh, dan kecepatan rata-rata kendaraan bermotor kita dapat dilakukan dengan rumus fisika kinematika yaitu rumus mengukur gerak lurus beraturan (glb). Berikut ini ulasannya.
Kinematika adalah cabang fisika yang mempelajari gerak dengan menghiraukan penyebab gerak. Mengenai penyebab gerak akan dibahas dalam Dinamika.
Gerak yang dibicarakan dalam bagian ini adalah gerak yang dialami benda pada sebuah lintasan berbentuk garis lurus.(sebut saja jalan raya)
Gerak lurus beraturan berarti gerakan ini memiliki indikator kecepatan benda yang tetap, Tetap berarti tidak berubah (dari awal hingga akhir kecepatan benda tidak berubah) dan dalam hal ini kita modifikasi sebagai kecepatan rata-rata kendaraan.
Kecepatan didefinisikan sebagai perubahan kedudukan setiap satuan waktu.
Gerak Lurus Beraturan (GLB) adalah suatu gerak lurus yang mempunyai kecepatan konstan. Maka nilai percepatannya adalah a = 0. Gerakan GLB berbentuk linear dan nilai kecepatannya adalah hasil bagi jarak dengan waktu yang ditempuh.
Rumus:
v = s / t
Dengan ketentuan:
§ s = Jarak yang ditempuh (m, km)
§ v = Kecepatan (km/jam, m/s)
§ t = Waktu tempuh (jam, sekon)
Catatan:
1. Untuk mencari jarak yang ditempuh, rumusnya adalah .
s = v x t
2. Untuk mencari waktu tempuh, rumusnya adalah .
t = s / v
3. Untuk mencari kecepatan, rumusnya adalah .
v = s / t
Kecepatan rata-rata
Rumus:
kecepatan rata-rata = jarak tempuh / waktu tempuh
1. Pengukuran jarak yang ditempuh
Contoh kasus 1:
Komeng mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Ia berangkat dari kota Jakarta menuju kota Bandung pukul 04.00. Jika Ia tiba di kota Bandung Pukul 07.00. Berapa Km-kah jarak yang telah ditempuh Rizky ?
Jawaban :
Rumus jarak tempuh
s = v x t
Waktu yang ditempuh = waktu tiba – waktu berangkat
= Pukul 07.00 – Pukul 04.00
= 3 jam
Jarak yang ditempuh = kecepatan X waktu
= 60 km/jam X 3 jam
= 180 km
Jadi Komeng telah menempuh jarak 180 km yaitu dari Jakarta ke Bandung.
2. Pengukuran Waktu yang Ditempuh
Contoh kasus 2:
Jarak Jakarta – Bogor 60 km. Rossi berangkat ke Bogor dengan sepeda motor pukul07.30.
Kecepatan rata-rata 40 km/jam.
a. Berapa lama waktu tempuh yang dibutuhkan oleh Rossi untuk sampai ke Bogor ?
b. Pukul Berapakah Rossi tiba di Bogor?
Jawaban :
a. Rumus menghitung waktu tempuh
Jarak : kecepatan
= 60 km : 40 km/jam
= 1, 5 jam
Jadi Rossi memerlukan waktu untuk menempuh jarak Jakarta – Bogor adalah
1,5jam = 1 jam 30 menit.
b. Rossi tiba di Bogor = Waktu keberangkatan + waktu tempuh
= pukul 07.00 07.30+ pukul 01.30
= 08.30 09.00
Jadi Rossi tiba di Bogor pukul 08.30 09.00.
3. Pengukuran Kecepatan Rata-rata
Contoh kasus 3:
Jarak dari kota Purwokerto ke Cilacap 80 Km. Bagio mengendarai mobil berangkat
dari Purwokerto pukul 06.00 dan tiba di Cilacap pukul 08.00. Berapakah kecepatan rata-rata
Bagio mengendarai mobil ?
Jawaban :
Sebelum kita menghitung kecepatan rata-rata kita harus menentukan waktu yang digunakan
oleh Bagio yaitu = Tiba – berangkat
= pukul 08.00 – pukul 06.00
= 2jam
Jadi waktu yang digunakan oleh Bagio adalah 2 jam.
Barulah kita menentukan kecepatan rata-rata Bagio mengendarai mobil.
Rumus kecepatan rata-rata = atau
= jarak : waktu tempuh
= 80 km : 2 jam
= 40 km/jam
Jadi Bagio mengendarai mobil dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam.
Ternyata mudah bukan mempelajari tentang GLB, sebenarnya tidak ada yang sulit asal kita mau untuk berusaha. Terima kasih telah membaca artikel tentang jarak, waktu, dan kecepatan.
Post a Comment