Di Rn, rumus jarak antara dua titik x = (x1, …, xn) dan y = (y1, …, yn) yaitu :
Sifat-sifat dasar fungsi jarak ini adalah:
- ||x – y|| ≥ 0 untuk setiap x dan y (di Rn);
- ||x – y|| = 0 jika dan hanya x = y;
- ||x – y|| = ||y – x|| untuk setiap x dan y;
- ||x – z|| ≤ ||x – y|| + ||y – z|| untuk setiap x, y, dan z.
Secara umum, jika X ≠ Ø, maka fungsi d : X × X → R yang memiliki sifat:
- d(x, y) ≥ 0 untuk setiap x dan y (di X);
- d(x, y) = 0 jika dan hanya jika x = y;
- d(x, y) = d(y, x) untuk setiap x dan y;
- d(x, z) ≤ d(x, y) + d(y, z) untuk setiap x, y, dan z,
disebut metrik pada X, dan pasangan (X, d) disebut ruang metrik. Ketaksamaan pada butir keempat di atas dikenal sebagai ketaksamaan segitiga.
Nah, pada Rn, dapat diperiksa bahwa fungsi
merupakan metrik. Tetapi kita juga dapat mendefinisikan metrik lain pada Rn. Sebagai contoh, dapat diperiksa bahwa kedua fungsi berikut
dan
merupakan metrik pada Rn.
Di ruang metrik (Rn, d), himpunan S(O, 1) := {x ϵ Rn : d(x, O) = 1} dikenal sebagai permukaan bola satuan (yang berpusat di O(0, …, 0)). Di (R2, d2), permukaan bola satuan tak lain adalah lingkaran satuan yang berpusat di O(0,0), yang bentuknya bulat (lingkaran).
Namun, lingkaran satuan di (R2, d1), yaitu S(O, 1) = {(x1, x2) ϵ R2 : |x1| + |x2| = 1}, berbentuk persegi:
Jadi kesimpulannya di ruang metrik, lingkaran tidak selalu bulat.
Post a Comment